Mulai dari sisi alamnya, Purwokerto diwarisi alam yang sungguh sangat indah. Di bagian utaranya, dianugerahi gunung yang nan indah, Gunung Slamet. Gunung ini menyimpan berjuta spot spot indah yang takkan usai untuk dijelajahi. Mungkin yang paling terkenal adalah lokawisata Baturraden. Lokawisata yang menjadi sumbangan pendapatan pariwisata terbesar ini ramai dikunjungi oleh beratus ribu wisatawan setiap tahunnya, terutama momen lebaran. Wisata ini konon katanya menjadi alternatif liburan selain puncak Bogor. Tak puas dengan Baturraden ? Bergeser sedikit ada banyak curug - curug (Air Terjun) yang tak kalah indah. Tempat ini menjadi favorit muda - mudi untuk hunting foto.
Mungkin bagi yang tinggal di kota kota besar lain, jika hendak berlibur, tujuan favoritnya adalah mall. Namun, Purwokerto memiliki alternatif lain yang tak kalah asyik. Mau berlibur dengan olahraga bersama keluarga ? Gor Satria dan Gor Soesoe menjadi favorit area jogging setiap hari minggu. Tak hanya itu di Alun - Alun Purwokerto, setiap minggu pagi ada program car free day yang selalu penuh sesak dikunjungi. Bosan dengan lari pagi dan ingin berenang ? Kolam renang Tirta Kembar jawabannya. Tak perlu khawatir karena dompet menipis, cukup rogoh kantong anda 3000 rupiah anda bisa menikmati kolam renang berstandar internasional ini. Kalau mau yang lebih bagus lagi, berjalanlah sedikit ke pinggiran kota. Tepatnya di kolam renang walik. Kolam renang ini dikenal dengan airnya yang asli dan segar, bahkan saking bersihnya dasar kolam ini bisa kita lihat dari atas. Mau berlibur yang menambah wawasan ? Bisa juga ! Purwokerto punya banyak museum, tapi yang pernah aku kunjungi seperti museum uang BRI dan museum Jenderal Soedirman. Ada lagi satu spot liburan yang unik, TERMINAL PURWOKERTO. Terminal purwokerto ini merupakan salah satu terminal dengan fasilitas terbaik di Indonesia. Pelataran terminal ini dirubah menjadi taman yang cukup cantik yang membuang jauh jauh mindset terminal yang kotor dan bau.
Kenangan berikutnya dari Purwokerto adalah kuliner enak dengan harga murah meriah. Sebagai contoh di Purwokerto satu kali makan saja kita cukup menghabiskan 5000 udah bisa dapat mendoan dan 2 pilihan sayur. Atau kalau mau mencoba makanan yang lain, Purwokerto takkan habis stok yang tentunya dengan harga murah. Dulu, di Purwokerto, makanan favorit saya adalah mie ayam Mardikenya, Telkom. Mie ini hanya dibanderol seharga 8000 rupiah. Selain itu juga ada bakso Pekih, yang seporsi bisa menikmati semangkuk penuh dengan bakso urat spesialnya, Ayam goreng SN dengan sambal hijau nya yang wah wah wah ditambah dengan "bumbu" minyaknya yang bikin kangen :3, rasa ayamnya pun better than ayam - ayam di restaurant besar. Dan tentunya tidak lupa makanan khas yang cita rasanya tidak dapat diduplikat di daerah manapun, seperti mendoan, soto sokaraja, getuk sokaraja, nopia, dll. Di luar memang banyak yang jual tempe bertepung dengan embel embel mendoan, tapi rasanya sama sekali tidak bisa menyamai lezatnya mendoan, apalagi jika ditambah sambal kecap dengan minum teh hangat maknyusss :/.
Ora ngapak ora kepenak !
Satu lagi yang bikin kangen adalah teman teman dengan satu logat bahasa. Bahasa di sini yang lu-gue-lu-gue-an masih ga nyambung di telinga dan kadang susah untuk ditiru. Bahkan kadang - kadang aku sering minta ngulangin ngomong untuk kalimat yang sebenarnya sepele. Pokoknya kalau udah ketemu orang yang dari purwokerto juga, ngomong dah kaya lepas. Bisa pakai bahasa nyong-rama-biyung lagi.
Gaya hidup masyarakatnya yang jauh dari kata hedonisme dan individualisme membuat semakin betah tinggal di kota ini. Mereka selalu saja punya ide kreatif untuk membuat suasana seru tanpa harus mengeluarkan duit banyak, pun begitu dengan budaya tolong menolong yang masih hidup. Masyarakat purwokerto masih sering kumpul untuk sekedar hanya berbincang ringan, berbeda dengan masyarakat ibu kota, budaya itu sudah terhalang dengan tingginya pagar rumah mereka.
Selain itu, yang paling penting, kota ini telah memberikan segalanya. Memberiku kesempatan untuk berjumpa dengan berbagai teman yang asyik asyik yang menyimpan banyak kenangan, baik itu yang kita lakukan bersama maupun yang hanya menjadi kenangan yang disimpan sendiri dalam hati.
Ku akhiri coretan ini dengan quotes "Tanah rantau memang menjanjikan masa depan yang lebih baik, tapi tanah lahiran tetap punya tempat tersendiri".