Weekend, Sabtu - Minggu, 18 dan 19 Mei 2018, saya dan 9 relawan senyum Indonesia berkesempatan bersilaturahim dengan warga di Kampung Baruear, Desa Sindangsari, Kecamatan CIgedug, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Game terakhir, game peramal. Di game ini, secara bergantian masing masing kelompok akan mengirimkan perwakilannya untuk maju dan menebak siapa perwakilan kelompok lainnya yang akan maju berikutnya, jika tebakan mereka benar, maka lawannya akan kehilangan 1 orang. Game ini akhirnya dimenangkan oleh kelompok Kang Azish. Dan skor-pun berimbang 1 - 1. Karena skor masih berimbang, anak - anak minta main lagi, namun karena azan dhuhur pun sudah berkumandang, akhirnya permainan dijanjikan dilanjutkan esok hari. Yaahhh... Rasa kecewapun terlihat dari anak - anak. Tapi sebelum itu, kami sempatkan untuk berfoto bersama terlebih dahulu. Cekrek..
Acara yang dibungkus dalam tajuk Social Travelling ini merupakan salah satu acara dari serangkian acara Senyum Indonesia di bulan Ramadhan tahun ini. Social Travelling singkatnya adalah liburan ditambah bakti sosial. Kampung Baruear ii merupakan salah satu yang menjadi target kunjungan selain dari 3 kampung lainnya yaitu kampung di Rancabuaya, Cikajang, dan Sela Awi.
Uniknya, kami datang ke kampung ini dengan spontan alias tidak memberi tahu ke warga sebelumnya. Sesampainya di sana sekitar jam 10, kami disambut dengan ramah oleh Pak Oket, salah satu tetua di kampung tersebut. Kakek yang penampilannya kayak pemeran kakek di film - film ini ternyata memiliki selera humor yang baik. Beberapa kali beliau mengeluarkan lawakan yang membuat kami tertawa. Suasana kami dengan warga yang baru pertama kali ketemupun langsung cair.
Pak Oket |
Beliau mengapresiasi kedatangan kami kemari. Namun, karena Pak RW nya sedang berada di kebun, rencana kami semula untuk bermusyawarah dengan warga diundur setelah dhuhur. Untuk mengisi waktu, kamipun meminta izin untuk bermain dengan anak - anak sekitar terlebih dahulu.
Awalnya, seperti anak - anak biasanya, anak - anak disini malu - malu saat kami mengajaknya bermain. Namun, setelah beberapa kali rayuan, akhirnya kami bisa bermain dengan mereka. Sekitar 30 anak bersemangat mengikuti permainan bersama kami.
Game pertama yang kami mainkan adalah game gerandong. Cara bermain game ini adalah satu anak menjadi gerandong dan yang lainnya bermain menjadi musuh gerandong. Semua musuh gerandong berada di dalam lingkaran dan si gerandong berada di garis lingkaran. Gerandong harus berusaha menyentung salah satu musuh gerandong namun dia hanya boleh berjalan di garis lingkaran saja. Anak yang disentuh gerandong akan menjadi gerandong.
Game Gerandong |
Setelah anak - anak puas dengan game gerandong, kami lanjut ke game kedua, game Pak Haji, macan, penembak. Pada game ini anak - anak dibagi menjadi 2 kelompok. Nah, inti dari game ini sama aja kayak game suit. Pak haji akan menang melawan penembak. Penembak akan menang lawan macan, dan Macan akan menang melawan penembak, Teknisnya, setiap tim, akan berdiskusi karakter mana yang akan dikeluarkannya, lalu setelah hitungan 1,2,3 kedua tim akan memeragakan karakternya. Serunya, Anak - anak dengan semangat memeragakan karakter yang mereka pilih. Game dilakukan selama 3 kali, dan akhirnya kelompok saya menang. YEAY..
Game Pak Haji, macan, penembak |
Anak - anak berunding dalam game Pak Haji, macan, penembak |
Foto bersama anak - anak |
Setelah dhuhur, musyawarah yang tadi tertunda dilaksanakan. Kami menjalaskan maksud kedatangan kami kemari dan Alhamdulillah, Pak RW menyambut kami dengan baik. Disini, kami sekalian bermusyawarah mengenai data jompo dan anak yatim yang berhak menerima bingkisan dan baju baru . Musyawarah ini tidak berlangsung lama, karena perangkat RW disini tahu betul mengenai kondisi warganya.
Sorenya, kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu adik yang kurang beruntung disini, yaitu Adik Daffa Permana.
(InshaAllah Akan Segera Diupdate)
0 komentar:
Posting Komentar